sultra.tribratanews.com – Untuk mencegah Radikalisme masuk di Sultra, Pemerintah terus melakukan Sosialisasi-sosialisasi, pemahaman Ideologi tentang agama. Kegiatan ini salah satunya dengan menggelar Silatuhrahmi Kebangsaan kepada tokoh Sultra dan umat beragama se Sultra. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pembekalan ideologi islam kepada masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Ketua NU Sultra, K H Muslim dalam rangka kegiatan Silaturahmi kebangsaan Tokoh Sultra yang di selenggarakan oleh FKPT Sultra.
Kegiatan yang mengusung tema dengan merajut kebhinekaan mewariskan Persaudaraan dan menjaga NKRI. Dalam kesempatan tersebut KH Muslim mengatakan, kegiatan ini untuk menjalin hubungan kepada semua umat beragama. Tujuannya kata dia untuk mencegah Radikalisme dan Peredaran Narkoba di wilayah Sultra. Bagi Muslim, kebhinekaan sangat penting untuk membina dan menjaga persatuan kebangsaan kita. Beberapa pemateri diikuti dari TNI, BIN, Tokoh Agama dan Polri yakni Kombes Pol Erfan prasetyo, Kolonel Aminulah dari Badan Intelijen, Letkol Edward dari TNI Korem 143 HO Kendari dan, KH Hamid dari Ketua kerukunan umat Beragama Sultra.
KH Muslim menambahkan, peredaran Narkotika dan Proses masuknya teroris saat ini sudah cukup cepat. Makanya pihaknya akan selalu membina hubungan kerja sama bersama TNI, Polri untuk selalu mencegah hal tersebut. Radikalisme kata Muslim, bukan soal pelaku tapi soal ideologi. Makanya ideologi radikal yang masuk harus dicegah. Dengan adanya kegiatan ini, pihaknya bisa menyampaikan kepada tokoh agama, tokoh pemuda dan seluruh masyarakat Sultra, bahwa sama sama memerangi Radikalisme. “Kita bisa meningkatkan keamanan, dan mencegah paham ideologi radikal di Indonesia, khususnya di daerah kita Sultra,” kata dia.
Dalam kegiatan tersebut dilakukan pula diskusi tentang paham Radikalisme dan meraih kebhinekaan untuk merajut persaudaraan. Kepala Kementerian Hukum HAM Sultra salah tokoh pemerintahan yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan, bahwa untuk mewujudkan pemerintahan serta menjaga silatuhrahmi kebangsaan, maka perlunya pencegahan Radikalisme. Kata dia, paham radikal tidak bisa diterima di Indonesia. Sebab, paham tersebut dapat merusak situasi daerah kita. Menurut Sofyan, paham radikal dapat dicegah ketika kita semua bersatu. Menjalin kordinasi dan memperkuat tingkat keamanan kita di daerah. “Kita harus sama sama menjaga keamanan daerah,” kata dia.
Melalui kesempatan tersebut kabid humas polda sultra Akbp.Harry Goldenthart mengatakan pihak kepolisian khususnya polda sultra mengapreasi kegiatan tersebut dan berharap kegiatan ini agar bisa sering dilaksanakan.