sultra.tribratanews.com – Tim Divisi Humas Polri yang dipimpin oleh Kabag Pemanalis Biro Multimedia, Kombes Pol Drs. Supriadi, M.M. sosialisasikan terkait pemantauan siber di Aula Dachara Polda Sultra, Senin 29 Januari 2019. Sosialisasi tersebut dihadiri pejabat utama Polda Sultra dan diikuti oleh seluruh peserta sosialisasi yakni perwakilan satker Polda Sultra, para Kasubbag Humas Polres Jajaran serta personel humas dan cyber troops Polres jajaran.
“Kegiatan ini merupakan program Biro Multimedia dari Div Humas Polri, sebagaimana hasil koordinasi dari Kabid Humas di akhir tahun lalu, dalam rangka peningkatan kapasitas fungsi humas dan cyber troops di humas jajaran,” kata Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt.S, S.I.K., M.Si.
Selama ini humas Polri merupakan garda terdepan untuk membangun opini publik terhadap kinerja Polri, maupun terhadap informasi up to date yang diminta masyarakat.
Untuk menyikapinya maka perlu adanya pembenahan terhadap teknologi informasi yang dimiliki sehingga out put yang diharapkan agar kedepannya humas mampu memberikan informasi positif dengan cepat dan akurat kepada masyarakat.
Menghadapi pilpres dan pilcaleg 2019 yang pelaksanaannya telah memasuki tahapan kampanye, dimana para pendukung calon lebih banyak menggunakan media sosial untuk menyampaikan berita-berita bohong (Hoax), ujaran kebencian, provokasi dan isu sara.
Menyikapi hal tersebut, diharapkan kepada tim cyber troops Polda Sultra agar kedepannya dapat berperan aktif dalam menyaring adanya peredaran isu negatif menjadi hal yang positif.
Kedepannya tim cyber troops akan memiliki tugas untuk senantiasa memantau setiap perkembangan informasi terhadap berita hoax dan pemberitaan palsu serta dapat mencegah maupun proteksi sebuah jaringan online.
Disamping itu juga tim cyber diharapkan dapat memblokir situs-situs yang berbau paham radikal, kekerasan, narkoba, pornografi dan sebagainya sehingga pengguna media sosial tidak bisa mengkonsumsi link-link tersebut.
Kepada para peserta sosialisasi ditekankan untuk selalu patroli di dunia maya atau sosial media guna mengantisipasi berita-berita bohong, ujaran kebencian, provokasi dan isu sara.
