sultra.tribratanews.com – Beberapa Kabupaten di Sulawesi Tenggara diterjang banjir setinggi atap rumah karena hujan deras yang melanda selama sebulan terakhir ini, salah satu Kabupaten yang terkena banjir besar yakni Kabupaten Konawe.
Banyaknya pengungsi terutama anak-anak yang menjadi korban yang kini harus tinggal di posko pengungsian membuat mereka jenuh dan bosan bahkan trauma melihat keadaan rumah mereka yang kebanjiran, untuk menghilangkan trauma pasca banjir tersebut, Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara berinisiatif melaksanakan “Trauma Healing” oleh tim Bag Psikologi Biro SDM Polda Sultra
Giat tersebut dilaksanakan pada Kamis
(20/6/2019), yang bertempat di Pos Pengungsian Pondidaha, Kecamatan Pondidaha, Konawe.
“Tujuan kami tim trauma healing ini pastinya untuk membantu korban bencana yang ada di Pondidaha dan menghibur adik-adik yang terkena musibah,” kata Ketua Tim Pelaksana, Kompol Udin Yulianto, M.Psi.
Tim trauma healing menghibur anak-anak dengan bermain games, dengan harapan anak-anak tersebut dapat selalu ceria, tertawa seperti biasanya.
Trauma healing ini bertujuan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan gangguan psikologis yang sedang dialami anak-anak korban banjir di Kabupaten Konawe. Kegiatan ini akan terus dilakukan agar memberikan rasa nyaman kepada anak-anak yang berada di posko pengungsian Pondidaha.
Menurut Ka Tim Bag Psikologi, trauma healing dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap korban banjir, karena ketika anak-anak mendapatkan musibah, mereka juga memberikan semacam edukasi, permainan dan hal-hal yang menyenangkan untuk anak-anak yang menjadi korban.
Tim Psikologi berharap kegiatan tersebut bisa diikuti oleh seluruh masyarakat dan relawan. Sebab anak-anak yang tinggal di pengungsian sudah merasa jenuh dan membutuhkan dukungan.
“Selama ini mereka tinggal di pengungsian merasakan kejenuhan. Sehingga dengan adanya kami yang dilatih untuk trauma healing ini membangkitkan semangat mereka lagi,” ujar Kompol Udin.