Ramadhan Bisnis Lendir Masih Lancar, Temukan lima PSK Positif Hiv/Aids

Seluruh tempat hiburan malam (THM) di Kota Kendari pada saat bulan Ramadhan, harus di tutup sesuai dengan peraturan daerah. Namun tertutupnya THM tersebut, pekerja seks komersial (PSK) atau bisnis lendir tetap saja terbuka. Di luar bulan Ramadhan para TSK mempunyai tempat untuk menjajahkan dirinya kepada laki-laki hidung belang, namun di bulan puasa mereka mencari nafkah dengan cara by phone, menerima panggilan untuk memuaskan nafsu para lelaki selama 24 jam.
Sebut saja Angel (29) salah satu PSK yang bekerja di THM, yang kini harus tutup karena bulan puasa. Dirinya harus dibantu oleh rekannya waria, untuk mencari lelaki yang ingin merasakan jepitan si miss V. Janda tanpa anak itu juga mengaku bahwa di bulan Ramadhan ini banyak lelaki yang tidak mau menerima jasanya dengan alasan sedang berpuasa. ” Tinggal tunggu panggilan saja, kalau ada mi yang menelpon di HP ku, baru saya merapat, atau saya dijemput. Dipanggil suruh merapat di hotel, kalau ke hotel pasti saya sama-sama temanku yang bencong, saya takut to jalan sendiri sebentar saya diapa-apakan. Saya kehotel pake taxi yang bayarkan saya yang panggil saya,” tuturnya.
Angel yang beragama Islam juga kadang berpuasa, terhitung hingga kini puasa Angel baru tujuh, dihari puasa yang ke 17. Karena beberapa hari yang lalu dirinya ditelpon oleh pelanggannya untuk datang disebuah hotel di Jalan Sao-sao, siang hari untuk melayani pelanggannya yang ingin menikmati tubuh mungil Angel. ” Saya puasa juga, tapi kadang saya buka kalau sudah loyo karena begadang malam, dan pernah juga ada yang saya layani laki-laki siang hari. Saya tidak mau tanya itu laki-laki dia puasa atau tidak. Terserahnya mi juga dia, yang penting dia bayar saya, saya layani dia,” acuhnya.
Hal yang sama dilakukan oleh HN (19) salah satu siswi sekolah swasta di Kota Kendari, panggilan Laki-laki yang ingin berkencan dengannya di bulan puasa selalu ada, meskipun tak setiap hari. HN yang biasanya mencari pelanggan di THM, harus menggunakan jasa teman perempuannya JZ yang juga pelajar, untuk mencari pelannggan di bulan puasa. ” Kalau saya memang terima panggilan, tapi kalau siang saya tidak terima karena saya sekolah. Untuk mencari pelanggan temanku yang carikan saya, kecuali ada laki-laki yang pernah pake saya dan masih dia simpan nomor hpku dia telpaon kembali ji saya kalau sia butuh,” tuturnya.
HN bercerita, puasa yang telah berlangsung setengah bulan ini, dirinya telah melayani lima panggilan Laki-laki, dua diantara lelaki tersebut adalah pegawai negri sipil, yang masih belum berkeluarga. ” Sebelum itu, biasanya kami ngobrol dulu tapi saya tidak tahu ceritanya betul atau main-main saja. Selama puasa, temanku ji yang carikan saya pelanggan saya tidak pernah cari. Biasanya memang ada yang telpon saya untuk ditemani tidur dihotel tapi selama puasa tidak ada,” ceritanya.
Untuk kencan bersama HN, dirinya mematok harga 1 Juta, harga tersebut tak berubah di bulan Puasa. Dan bila JZ yang mencarikan HN pelanggan, maka JZ menerima honor dari HN sebanyak 200 ribu. Harga tubuh HN yang putih dan bersih itu, tak berubah di bulan Ramadhan karena dirinya tidak begitu mencari pelanggan seperti PSK yang mata pencariannya hanyalah bisnis lendir. ” Kalau harga saya tidak mau berubah, biar sedikit saya tidak mau kurang, apa lagi kalau sudah temanku yang carikan saya saya tidak mau kurang karena saya mau bagi dengan dia,” tuturnya.
BK salah satu germo beberapa PSK di Kota Kendari, mengatakan bulan Ramadhan memang adalah bulan yang suci namun, masih banyak orang-orang yang tidak suci, mencari kenikmatan dengan cara yang tidak halal. Pesanan PSK dari laki-laki hidung belang kepadanya, selalu ada baik malam atau pun siang hari. ” THM memang tutup tapi PSKnya tidak tutup, tidak semua orang puasa jadi masih ada ji yang pesan perempuan dengan saya. Sistemku saya, itu laki-laki dia pesankan dulu hotel nanti saya kehotel dengan wedoku, datang naik taxi, atau itu laki-laki yang menunggu di hotel. Tapi kita selalu hati-hati solanya banyak razia dibulan puasa. Paling hati-hati kalau ada yang minta perempuan siang soalnya nanti ditangkap Polisi,” ceritanya.
BK juga bercerita tarif wanitanya mulai dari harga 1 juta sampai dengan 3 Juta. Komisi yang didapatkan BK, dari bisnis lendirnya 30 persen dari penghasilan wanita yang ia jual kepada pria penikmat nafsu. ” Biasa memeng 30 persen saya dapat dari wedoku, tapi kadang saya tidak pasang harga terserah itu wediku dia mau kasih saya berapa, saya kan cuma penghubung mereka yang bekerja. Pekerjaan ini saya tahu dosa besar apa lagi dilakukan di bulan puasa. Tapi mau diapa desakan ekonomi, kadang saya tidak mencari wedoku dia bilang carikan laki-laki karena lagi tidak ada uangnya, untuk kehidupannya sehari-hari, apa lagi ada wedoku yang sudah punya anak, pasti mereka butuh pemasukan tiap hari,” tuturnya.
Masih maraknya bisnis Lendir di Kota Kendari dibenarkan juga oleh Salah satu Kordinator Lembaga Advokasi Hiv Aids (Laha) Sultra Aldo Feronika, saat melakukan konseling beberapa waktu yang lalu, menemukan masih banyak PSK yang beraprasi di Kota Kendari kususnya di Taman Kota di Jalan Pembangunan tepatnya di Kendari Beach (KB). ” Baru-baru ada tim dari pusat, bersama-sama melakukan konseling, masih banyak yang beroprasi. Memang tempatnya tutup tapi orangnnya tidak tutup, masih banyak yang mencari nafkah karena desakan ekonomi,” tuturnya.
Aldo juga mengatakan, hasil konseling yang dilakukan oleh Laha, ditemukan adanya tambahan PSK penderita Hiv/Aids. Konseling dilakukan dibeberapa tempat mangkal PSK, dan kos-kosan PSK. ” PSK penderita Hiv/Aids bertambah lagi, hasil konseling bulan Mei dan Juni kami temukan lima PSK yang positif menderita Hiv/Aids. Kami terus melakukan sosialisasi kepada PSK, untuk berperinsip no kondom no seks. Karena bila Hiv/Aids telah bersarang di tubuh mereka, akan sulid melakukan aktifitas seperti biasanya,” imbau Aldo.

Tinggalkan Komentar