sultra.tribratanews.com – Mengetahui ada kejadian yang mengganggu kamtibmas di Buton Tengah, Kapolda Sultra Brigjen Pol Drs. Merdisyam, M.Si. langsung berangkat untuk kondusifkan situasi.
Pada hari Kamis 28 November 2019, bertempat di Areal Pasar Desa Wadiabero, Kecamatan Gu berlangsung pertemuan antara Kapolda Sultra bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, dan daerah yang dimediasi oleh Pemda Buton Tengah, pasca kejadian meninggalnya warga Tolandona, Kecamatan Sangiawambulu di Desa Wadiabero, Kecamatan Gu yang diduga dianiaya oleh beberapa warga Desa Wadiabero, sehingga berimbas pada pembakaran rumah warga Wadiabero akibat amukan massa dari Warga Tolandona karena kesal warganya dianiaya oleh warga Wadiabero hingga berujung meninggal dunia akibat tusukan usai acara joged.
H. Samahuddin, S.E. selaku Bupati Buton tengah mengaku kaget mendapat berita bahwa telah terjadi pertikaian antar warga Desa Wadiabero dan Kelurahan Tolandona yang terjadi semalam yang menyebabkan korban jiwa dan pembakaran rumah warga sehingga Ia dan Kapolda langsung turun kelapangan.
“Melalui kesempatan ini kami pemerintah Kabupaten Buton Tengah turut berbela sungkawa serta akan membantu masyarakat yang rumahnya dibakar direhabilitasi kembali,” tuturnya.
Bupati Buteng menginstruksikan secara tegas agar Seluruh Wilayah Kabupaten Buton Tengah bersih dari alkohol dan miras tradisional.
Sementara itu Kapolda Sultra menginstruksikan agar semua masyarakat setiap ada kejadian hendaknya menahan diri, jangan mudah terprovokasi dengan berita ataupun info atas kejadian tersebut dan menyikapi secara bijaksana dan serahkan kepada pihak Polri untuk mengusut dan mengungkap pelaku atas kejadian tersebut.
“Saya meminta kepada semua elemen masyarakat untuk bekerja sama menciptakan sitkamtibmas yang aman, kondusif serta kenyamanan di lingkungan kita masing-masing,” pungkas Kapolda.