sultra.tribratanews.com-Dalam Workshop Metode Pelatihan tension and trauma releasing exercise(TRE) di Aula Dharana Lastarya Polda Sultra, sabtu (6/11),Wakapolda Sulra Brigjen Pol Drs.Waris Agono,M.Si., menyampaikan pentingnya kegiatan ini dilaksanakan.
Keluhan masyarakat Indonesia tentang kondisi stres belakangan memang makin tinggi. Kondisi ini dapat ditimbulkan oleh beberapa sebab seperti kondisi sosial yang kurang baik, bencana alam, korban pelecehan, kecelakaan dan yang lainnya,” kata Wakapolda Sultra.
Menurutnya, kondisi di atas pastinya akan menyebabkan trauma, ketakutan, kemarahan, kesedihan, atau rasa bersalah. Akibatnya, trauma dan ketegangan yang berkepanjangan memunculkan kondisi yang mengancam seperti gangguan imsomnia, migrain, pegal, asam lambung, dan lain-lain.
“Kondisi emosi yang labil dapat menyebabkan depresi, paranoid yang menyebabkan perilaku yang berubah. Hingga sering terjadi kekerasan baik dalam hubungan rumah tangga(RT),kekerasan terhadap anak,maupun terhadap rekan kerja.Hal inilah yang mendorong supaya kita mengenal metode teknik Tension dan Trauma Release Exercise untuk melepas ketegangan dan stres akut serta mengatasi rasa trauma melalui kecerdasan tubuh,” ujarnya.
Melalui metode ini, kata Brigjen waris Agono, getaran yang dirasakan oleh tubuh akan mampu dikontrol melalui Neurogenic Muscle Tremors (getaran otot yang dipicu dan dikontrol oleh sistem syaraf).
“Dengan metode ini, otot tubuh kita akan meregang dan menimbulkan efek nyaman dalam tubuh dan mampu menghilangkan stres dalam diri,” tandasnya.