Ratusan Personel Dikerahkan, Polri Bantu Gempa Cianjur.

Mabes Polri mengerahkan ratusan personel untuk membantu penanganan dan penanggulangan bencana gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Cianjur.

Polri bergerak di wilayah Kabaupaten Cianjur, terutama fokus untuk mengevakuasi para korban gempa.

Gempa bumi dengan kekuatan magnitudi 5,6 memiliki daya rusak luar biasa di wilayah kabupaten Cianjur.

Gempa Bumi yang melanda wilayah kabupaten Cianjur dengan kekuatan magnituda 5,6 telah meluluh lantakkan sebagian wilayah tersebut. Kerusakan cukup parah terjadi di beberapa wilayah kabupaten Cianjur.

Yang lebih parah lagi, gempa dengan kekuatan magnitudo 5,6 itu telah menelan korban jiwa puluhan warga. Berdasarkan data resmi BNPB pada tengah malam dilaporkan korban jiwa berjumlah 62 orang. Data ini berbeda dengan jumlah korban tewas yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebanyak 162 orang.

“Angka BNPB 62 jiwa meninggal dunia,” demikian kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (21/11/2022) empat menit jelang pergantian hari.

Perbedaan data tersebut kata dia, itu terjadi karena ada kesalahan pencatatan petugas di lapangan sehingga muncul angka 162 korban meninggal dunia di catatan BPBD Jawa Barat. Ini dipastikan Muhari setelah dia menggali informasi dari Pusat Pengedalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Jawa Barat.

Sementara data korban luka-luka disampaikan BNPB total ada 326 orang dengan jumlah pengungsi sebanyak 13.784 orang.

“Perintah tugas utama hari ini personel fokus evakuasi korban,” demikian disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/11/2022) malam.

Sebab menurut Dedi, masih ada beberapa korban yang masih tertimbun dan masih dalam pencarian.

Selain mengevakuasi korban, personel Polri juga ditugaskan untuk membantu masyarakat terdampak seperti mendirikan tenda-tenda darurat dan dapur lapangan.

Polri juga menyiagakan toilet lapangan, mobil tangki air, serta membawa 200 kasur lipat (velbet).

“Data korban masih terus dihimpun, kerusakan cukup banyak, korban meninggal puluhan orang, dan luka-luka ratusan orang,” kata Dedi.

Bahkan berdasarkan informasi yang diterima Divhumas Polri, masih ada beberapa warga yang belum dievakuasi di Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Guna membantu para korban gempa Cianjur, Polri diminta untuk menerjunkan Tim Dokter Kesehatan (Dokkes) untuk menangani korban gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur.

“Saya mendorong agar kepolisian dapat menurunkan Tim Dokkes Polri, mendirikan posko kesehatan, menjaga keamanan, dan ketertiban pascagempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat,” kata anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi.

Keberadaan tim Dokkes Polri di tengah-tengah para korban dan masyarakat terdampak gempa Cianjur, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman. Tim Dokkes juga dapat membantu para pengungsi di posko pengungsian.

Tim Dokkes Polri juga diminta untuk memperhatikan korban berusia lanjut, ibu hamil, dan anak anak melalui kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang berada di lapangan.

“Berikan layanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat korban gempa. Mari kita ringankan beban mereka dan mencukupi kebutuhan korban gempa,” demikian kata Andi.