Cooling System Pilkada Damai 2024, Patroli Gabungan Skala Besar Digelar di Kota Kendari

sultra.tribratanews.com – Sabtu, 14 September 2024 – Polresta Kendari menggelar Apel Pengecekan Patroli Gabungan Skala Besar dalam rangka Cipta Kondisi (Cipkon) di wilayah hukum Polresta Kendari. Apel yang berlangsung di Lapangan Apel Polresta Kendari ini dipimpin oleh KASUBSATGAS TIK AKBP Karjono Liwang, S.Sos., selaku Pamenwas, dan didampingi oleh Kabag Ops Polresta Kendari AKP Picha Armedi, S.I.K., M.H., M.A.

Kegiatan dimulai pada pukul 21.00 WITA dan dihadiri oleh 238 personel dari berbagai satgas dan subsatgas yang terlibat dalam patroli gabungan ini. Sebelum patroli dilaksanakan, Subsatgas Propam melakukan pengecekan terhadap seluruh personel yang terlibat, memastikan kesiapan mereka untuk menjalankan tugas di lapangan.

Patroli gabungan skala besar ini merupakan bagian dari upaya cooling system untuk menjaga kondusivitas jelang Pilkada Serentak 2024 di Sulawesi Tenggara. Polresta Kendari bersama tim gabungan mengedepankan tindakan preventif guna menciptakan situasi aman dan damai di tengah masyarakat.

Kegiatan patroli ini diharapkan dapat meningkatkan rasa aman dan mengantisipasi potensi gangguan keamanan selama berlangsungnya proses demokrasi di wilayah Sulawesi Tenggara.

Untuk Pilkada Serentak 2024 di Sulawesi Tenggara, Polda Sultra menggelar Operasi Nusantara Cooling System selama 12 bulan penuh sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2024.

Dalam pelaksanaan operasinya, personel akan melakukan deteksi, pembinaan masyarakat, patroli dialogis, patroli siber, sosialisasi, hingga bantuan operasi.

Petugas yang melaksanakan mencakup Satgas Preemtif, Satgas Preventif, dan Satgas Humas.

Satgas Preemtif bertugas mendeteksi dini dan melakukan pendekatan dengan mitra dan para tokoh. Sedangkan Satgas Preventif bertugas melaksanakan patroli Siber dan berdialog dengan netizen guna menjaga kamtibmas yang kondusif.

Kemudian ada Satgas Humas yang bertugas menyampaikan ajakan, imbauan, edukasi dan monitoring baik melalui media sosial maupun media mainstream.