sultra.tribratanews.com – Usai melaksanakan sholat Jumat berjamaah di Masjid Al-Amin Polda Sultra, Jumat (01/02/2019), personel Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara menggelar sholat gaib untuk mendoakan almarhum Jenderal Polisi (Purn) Prof. DR. Awaloedin Djamin, M.P.A., Ph.D. yang wafat pada Kamis kemarin. Sholat Gaib dipimpin oleh imam masjid Al-Amin Ustadz Kamaluddin.
Dilansir dari wikipedia, Jenderal Polisi (Purn.) Prof. DR. Awaloedin Djamin, M.P.A., Ph.D. (lahir di Padang, Sumatera Barat, 26 September 1927 – meninggal di Jakarta, 31 Januari 2019 pada umur 91 tahun) adalah tokoh Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Ia pernah menjabat sebagai Kapolri pada periode 1978 sampai 1982, sebagai Menteri Tenaga Kerja pada Kabinet Ampera (1966), dan juga pernah ditugaskan sebagai Duta Besar untuk negara sahabat.
Awaloedin menjabat Kapolri selama empat tahun, dari tahun 1978 sampai tahun 1982. Selain semasa ke-pemimpinannya organisasi Polri diarahkan pada kelembagaan yang dinamis dan profesional, pada masa Awaloedin pula KUHAP UU No. 8 Tahun 1981 sebagai hasil karya bangsa Indonesia sendiri disahkan DPR-RI. KUHAP sebagai pengganti Het Herziene Inlandsh Reglement (HIR), hukum acara pidana produk kolonial Belanda yang dianggap telah usang dan tidak manusiawi. Dalam hal ini, Polri berperan aktif menyumbangkan pokok-pokok pikiran untuk materi KUHAP baru itu.
Hasratnya dalam bidang pendidikan, ternyata belum sirna. Terbukti, Awaloedin masih pula mengabdikan dirinya dalam pendidikan dan pengembangan profesi kepolisian. Setelah tidak lagi menjadi Kapolri dia masih bersedia menjabat sebagai Dekan PTIK yang notabene berada di bawah Kapolri. Tapi kecintaan kepada Polri dan demi nusa dan bangsa membuat Awaloedin tidak mau terjebak dalam status simbol. Maka dia memilih tetap menerima jabatan Dekan PTIK.
Awaloedin menerima sejumlah penghargaan sebagai tanda jasanya. Diantaranya menerima Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara dan Bintang Mahaputra Adipradana. Juga Satya Lencana Perang Kemerdekaan (I dan II), SL Karya Bhakti, SL Yana Utama, SL Panca Warsa, SL Peringkat Perjuangan Kemerdekaan RI, SL Penegak Veteran Pejuang Kemerdekaan RI. Dari luar negeri, dia menerima Das Gross Rreuz (Pemerintah Jerman Barat) dan The Phillipine Legion of Honor (Pemerintah Filipina).