Pelantikan Perwira SIP Angkatan 49 Polda Sultra.

sultra.tribratanews.com – Usai menempuh pendidikan selama kurang lebih tujuh bulan lamanya sejak Februari 2020 lalu dan meskipun menjalani pendidikan ditengah pandemi covid-19, kini sebanyak 79 Perwira Sekola Inspektur Polisi (SIP) angkatan 49 Polda Sultra resimen Wira Adhibrata Sanskara resmi dilantik bertempat di SPN Polda Sultra, Wawotobi, Kabupaten Konawe, Senin 28 September 2020.

Ka SPN Polda Sultra Kombes Pol Jemi Junaidi, S.I.K turut hadir dalam pelantikan tersebut yang dilaksanakan secara online oleh Lemdiklat Polri.

Kalemdiklat Polri Komjen Pol Drs. Arief Sulistyanto, M.Si memberikan pengarahan secara virtual yang menyampaikan pendidikan dimasa pandemi Covid 19 jauh lebih berat, hal ini menjadikan tantangan mentalitas bagi SIP Ke-49 yang akan menjadi modal dimasa mendatang.

Pendidikan tahun ini menjadi moment dari suatu proses management leadership yang tidak bisa dianggap enteng dan pembelajaran nyata bagi para calon perwira sekalian, sungguh proses pendidikan yang penuh dinamika.

“Jangan membandingkan dengan senior kalian dulu, ini adalah kenangan kalian, yang terpenting adalah pengendalian diri, jadikan tantangan menjadi peluang,” ungkap Komjen Pol Arief.

Disamping itu, ia mengungkapkan bahwa mencapai level Perwira adalah suatu kebanggaan, tapi dibalik itu semua merupakan tanggung jawab yang berat. Pemimpin adalah tauladan bagi anggota lainnya.

Beliau berharap, Perwira SIP 49 bisa menjadi Perwira yang sebenarnya, pemimpin bagi diri sendiri, pemimpin bagi keluarga dan anggotanya nanti. Ia menambahkan, Perwira adalah pemimpin, dan beberapa penekanan Kalemdiklat berkaitan dengan pemimpin yang harus dapat berubah sikap cara tingkah lakunya, tidak boleh sombong.

Selain itu seorang perwira harus solutif, tidak membebani dan mengayomi, wujudkan dengan tindakan nyata bukan dengan kata- kata, berani berbuat benar dan berani mengambil keputusan, mengajak ke jalan yang benar, menyatukan bukan menceraiberaikan, bukan mengadu domba,” tutur jenderal bintang tiga ini.

“Jadilah inspektur polisi yang semua harus berproses, komitmen dari diri sendiri. Saya harus menjadi pemimpin yang baik,” tegas Arief.

Dalam penjelasan lain, Kalemdiklat Polri menyampaikan tantangan yang akan dihadapi sangatlah berat, baik tantangan dari diri sendiri, tantangan di luar seperti lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat, dimana kita harus bisa mengambil sikap.

Dalam pendidikan pembentukan Perwira, SIP merupakan jumlah ke 2 terbesar setelah Pendidikan Alih Golongan. Sehingga lulusan SIP nantinya akan mendominasi tugas first line supervisor di seluruh Indonesia.