sultra.tribratanews.com – Dalam arahannya kepada ratusan personel Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara yang mengikuti apel pagi, Senin 7 Januari 2018, di Lapangan Apel Mapolda Sultra, Wakapolda Sultra Kombes Pol Winarto, S.H. menyampaikan agar mewaspadai pengaruh paham radikal serta berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial.
Paham radikal yang berpotensi memecah belah NKRI telah masuk kedalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, sebagai anggota Polri patut mewaspadai pergerakan dari meluasnya paham ini dimasyarakat baik melalui dunia nyata dan dunia maya.
Terkait penggunaan media sosial, Wakapolda mencontohkan salah seorang oknum polwan di Polda Sulsel dipecat dengan tidak hormat karena mencoreng institusi Kepolisian akibat beredar foto-foto yang tidak senonoh miliknya di media sosial. Foto dan video Polwan berinisial Brigadir DS tersebut beredar di dunia maya setelah ia ditipu oleh teman kencannya melalui media sosial facebook.
Teman kencan online tersebut ternyata seorang narapidana yang menyamar menjadi seorang oknum polisi berpangkat kompol yang bertugas sebagai Wakapolres di Sumatera Selatan. Setelah diusut ternyata Brigadir DS sering melakukan video call tidak senonoh dan mengirimkan foto-foto syur miliknya kepada oknum teman kencannya tersebut.
“Cukup disana saja, jangan sampai terjadi juga disini,” tuturnya.
Selain itu ia menekankan kepada semua personel agar melengkapi data di SMK-Online sehingga pejabat penilai dapat langsung memberikan nilai atas kinerja personel selama ini.
Dimusim hujan ini, kepada personel juga ditekankan agar selalu menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga agar siap untuk menghadapi pesta demokrasi pemilu presiden dan pilcaleg April 2019 mendatang.
Mengingat waktu sudah semakin dekat, personel Polri dihadapkan pada tantangan untuk mengamankan pelaksanaan pemilu presiden agar tetap kondusif, lancar, tenteram, dan damai serta meminimalisir potensi gangguan kamtibmas jelang pesta demokrasi 5 tahunan tersebut.