sultra.tribratanews.com – Brigjen Pol Iriyanto, S.I.K. sebagai Kapolda Sultra menyampaikan penekanannya dalam penutupan analisis dan evaluasi ops mantap praja 2017/2018 di aula dachara, Jumat 28 september 2018.
Penekanan tersebut berdasarkan hasil evaluasi diantaranya yang menjadi tantangan pada operasi mantap praja tahun lalu yang didapati sebagai bentuk kerawanan yang menimbulkan masalah dan potensi gangguan yakni adanya keberpihakan aparat birokrasi, penggunaan fasilitas negara/pemerintah, konflik internal dalam partai politik, adanya isu sara, upaya provokasi dan pencitraan negatif melalui media sosial, permasalahan terkait daftar pemilih, terjadinya pelanggaran dan pidana pilkada, serta bentuk kerawanan lainnya yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tahapan pemilu 2019.
Beberapa penekanan dari kapolda kepada personel yakni segera lakukan pemetaan terkait kerawanan pelaksanaan pemilu dan memanfaatkan empat pilar dilapangan yakni bhabinkamtibmas, babinsa, lurah/kades dan unit intelijen.
Selain itu agar melakukan pendekatan atau penggalangan dengan memberikan himbauan kepada media agar memiliki idealisme untuk menciptakan pemilu yang aman dan damai, terutama media sosial dengan memperkuat cyber troops.
“Jangan lupa libatkan masyarakat, tokoh agama dan pemuda untuk menyelesaikan masalah dengan jalan musyawarah,” kata Kapolda.
Sebagai penutup Kapolda berharap kepada personel agar bangun sinergitas dengan TNI dan penyelenggara pemilu untuk senantiasa menjaga komitmen dan netralitas, serta tidak terlibat politik praktis yang dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.