Hadir dalam acara Kapolres Konsel AKBP Hamka Mappaita, S.H, Wakil Bupati Konawe Selatan, Dr. H. Arsalim, S.E., M.Si., Camat Loanti, Armunanto AP, Para Kapolsek Se-Kabupaten Konawe Selatan, dan Tokoh Masyarakat setempat.
Dalam kesempatan tersebut , Aris Merdeka Sirait selaku Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (Komnas Anak) menobatkan Kapolres Konsel AKBP Hamka Mappaita, S.H, sebagai Duta Polisi Peduli Anak, hal tersebut dikatakan Arist Merdeka Sirait dalam sambutannya.
“Kepedulian yang dilakukan oleh Pak Kapolres Konsel membuat Komnas Perlindungan Anak terharu dan menjadikan perhatian khusus sehingga di moment peringatan peringatan Hari Anak Nasional ini, kami memberikan Penghargaan kepada Pak AKBP Hamka Mappaita sebagai Duta Polisi Peduli Anak”, tukas Merdeka.
Menurut Aris, menjadikan Kapolres Konsel sebagai Duta Polisi Peduli Anak sangatlah tidak berlebihan, karena apa yang sudah dilakukannya sungguh patut menjadi inspirasi untuk kita semua. ” Pak Kapolres Konsel membagun rumah singgah, menghibahkan Bus Anak Sekolah gratis dan tidak hanya itu, anggota polres konsel diperintahkan keliling antar jemput anak sekolah pedalaman pesisir pantai untuk antar jemput, Beliau Telah membantu memperjuangkan Hak Pendidikan pada Anak sehingga layak menajdi Duta Polisi Peduli Anak”, tambah Merdeka.
Wabup Konsel Dr. H. Arsalim, dalam sambutannya merasa terharu dan bangga atas kinerja Kapolres Konsel dan berjanjia akan membantu infrastruktur jalan dan Sekolah di Kecamatan Loanti agar memudahakn anak-anak yang berkolah. “Ini Pak Kapolres sudah mendahului Pemda Konsel, malu Saya, sungguh luar biasa, Saya melihat sendiri perjuangan peduli pada pendidikan hingga membangun Rumah Singgah dan Bus Sekolah”, papar Arsalim
Kapolres Konsel menyampaikan ribuan terima kasih atas kehadiran Ketua KPAI di Mapolres Konsel, menurutnya yang dilakannya hanya prihatin dengan yang dilihat kala memyaksikan anak berangkat sekolah sampai 7 KM. “Kenapa membuat Rumah singgah dan Bus Sekolah, sederhana saja, setelah Saya dilantik jadi Kapolres saya mencari wilayah yang jarang dikunjungi, bayangkan saja anak kecil jam 04.00 sudah berangkat pagi lalu menyebrangi laut pakai kapal, sampai didart masih harus berjalan jauh di sekolah mereka kecapean dan tidur, jadi kata gurunya tidak usa mengharapkan kualitas pendidikan bagus, anak-anak mau berangkat sekolah saja sudah syukur Alhamdulillah”, Jelas Hamka.
” Saya pernah menginap Seminggu di Kecamatan Loanti, melihat anak-anak kecapean sendiran dipohon, sehingga saya berfikir Mereka harus dipermudah menuju sekoalah sebab merekalah pengganti penerus bangsa, jangan sampai putus sekolah karena medan perjalanan kesekolah memelahkan, logikanya siapa yang akan mengganti Wakil Bupati nanti kalau bukan mereka, siapa pengganti Camat, Pak Kades kalau bukan mereka, oleh karenanya anak-anak harus cerdas dan melanjutkan generasi berikutnya”, tutup Hamka.